Dunia Olahraga
Senin, 12 November 2012
Rabu, 07 November 2012
10. Tolak Peluru
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dalam pembelajaran gerak dasar lompat setelah menggunakan metode bermain. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Melalui PTK ini dilaksanakan pembelajaran teknik dasar tolak peluru dengan pendekatan bermain. Siswa melakukan gerakan tolak sambil bermain dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini penting mengingat tidak semua siswa menyenangi olahraga atletik, khususnya pembelajaran teknik dasar tolak peluru. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru merencanakan tindakan pembelajaran sebanyak 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dalam pembelajaran teknik dasar tolak peluru siswa kelas VI SD Negeri Lumbangrejo I mengalami peningkatan. Hasil tindakan siklus 1 dari sub-indikator aktif dalam pembelajaran sebesar 69,56%, 2) sub-indikator semangat dalam pembelajaran sebesar 73,91%, 3) sub-indikator senang/enjoy dalam pembelajaran sebesar 69,56%, 4) sub-indikator tekun dalam pembelajaran sebesar 78,26%, sehingga rata-rata skor keaktifan dalam pembelajaran sebesar 72,82% dalam kategori cukup baik. Hasil tindakan siklus 2 dari sub-indikator aktif dalam pembelajaran sebesar 91,30%, 2) sub-indikator semangat dalam pembelajaran sebesar 95,65%, 3) sub-indikator senang/enjoy dalam pembelajaran sebesar 95,65%, 4) sub-indikator tekun dalam pembelajaran sebesar 86,96%, sehingga skor rata-rata sebesar 92,39% dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran teknik dasar tolak peluru dengan metode bermain dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran teknik dasar tolak peluru siswa kelas VI SD Negeri Lumbangrejo I Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.
SUMBER:
SKKS Kelas 4 semester 2
SK:
KD:
|
9. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan
daya gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat
jauh terdapat tiga macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya
menggantung (hang style), dan gaya jalan di udara (walking in the air).
Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan sewaktu melayang di udara. Oleh
karena itu teknik lompat jauh sering disebut juga gaya lompat jauh.
Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan
adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terdapat pada sat
badan melayang di udara saja. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan
pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.
Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan
seseorang dalam melakukan lompat jauh meliputi daya ledak, kekuatan,
kelincahan, keseimbangan dan lain-lain.
Drs. Eddy Suparman menjelaskan bahwa unsur pokok dalam lompat jauh adalah sebagai berikut :
1. Harus dapat membangkitkan daya momentum yang sebesar-besarnya.
2. Harus dapat memindahkan momentum gaya horizontal dan vertical.
3. Harus dapat mempersatukan gaya tersebut dengan tenaga badan pada saat melakukan tolakan.
4. Harus dapat menggunakan titik berat badan seefisien mungkin.
Tinjauan secara teknik pada lompat jauh meliputi
empat masalah yaitu : Cara melakukan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di
udara dan Pendaratan.
a. Awalan
Awalan adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan
dengan lari secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan
setinggi-tingginya sebelum melakukan tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan
adalah usaha mendapatkan kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah
menjadi kecepatan vertikal saat melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999).
Menurut
(Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan awalan adalah :
- Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak awalan cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini). Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut.
- Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
- Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak.
- Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu.
Cara
mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai
berikut:
- Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melakukan awalan) ke papan tolakan sampai tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
- Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur.
- Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
b. Tolakan
Tolakan adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke
kecepatan vertical yang dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh
ke atas melayang di udara (1998 : 45). Dalam melompat jauh,
biasanya kita melakukan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki
dan ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan
kekuatan tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan
melayang di udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas,
melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan
tolakan diantaranya :
- Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan berakhir pada bagian ujung kaki.
- Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang
- Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
- Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
- Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk.
c. Sikap Badan di Udara
Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang
mengkhususkan gaya jongkok sebagai penelitian teknik badan saat di udara
setelah kaki kiri bertumpu. Maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan.
Pada saat mencapai titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau
jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan, badan cenderung
ke depan dan perhatian tertuju pada pendaratan.
Cara
melakukannya sebagai berikut :
- Bersamaan melakukan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
- Saat badan melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
- Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.
d. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah sebagai berikut :
- Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat dihindari
- Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit
- Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara kedua kaki jangan terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
- Untuk menghindari agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan condong terus jauh ke depan
- Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak daerah pendaratan dengan papan tumpuan
Faktor
Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Faktor
yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya
dalam bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
- Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan / balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas
- Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam melakukan lompatan
- Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di udara saat lepas dari balok tumpu
- Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan lompatan
- Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara benar
- Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.
Faktor
non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi
tersebut antara lain :
- Motivasi dari orang tua
- Guru dan pelatih yang propesional
- Adanya dana yang cukup
- Lingkungan yang baik
- Organisasi yang baik
- Dukungan masyarakat
SUMBER
:
SKKS
Kelas 4 semester 2
SK:
- · Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnnya
KD:
- Mempraktikkan gerak dasar atletik yang dimodifikasi: lompat, loncat dan lempar, dengan memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah, sportifitas, percaya diri, dan kejujuran**)
8. Gerakan Gerakan Dasar Lari
TEKNIK DASAR LARI
Pada latihan gerak dasar lari,
hanya dicantumkan sistematika latihannya saja. Padahal teknik dasar yang benar
sangat perlu dimiliki oleh seorang guru pendidikan jasmani. Gerakan lari
identik dengan gerakan jalan yaitu ada gerak langkah kaki dan ada gerakan
ayunan tangan. Gerakan jalan merupakan gerakan yang selalu dilakukan manusia
normal yang sehat jasmani. Jadi teknik dasar gerakan jalan/lari yang benar
perlu kita miliki, karena dengan teknik gerakan yang benar seperti koordinasi,
keluwes, dan otot yang tidak diperlukan dalam gerakan tersebut harus dalam
keadaan rileks sehingga kita akan selalu segar serta tidak mudah lelah.
Ada tiga unsur gerakan dasar dalam teknik dasar
gerakan lari :
Gerakan Tungkai
Agar pelari memperoleh kecepatan
melaju ke depan, tolakan kaki tumpu sebelum meninggalkan tanah memegang peranan
penting. Pada saat kaki tumpu melakukan tolakan, tungkai diusahakan harus mulai
dari ujung kaki, pergelangan kaki, lutut dan sendi panggul. Segera setelah kaki
tumpu meninggalkan bidang tumpuanya, maka kaki diusahakan rileks dan
mengimbangi tungkai lainnya yang siap untuk mendarat. Selanjutnya kaki yang
baru saja mendarat segera melakukan tolakan sehingga badan melaju ke depan.
Gerakan itu dilakukan berulang kali dengan kedua kaki silih berganti sebagai
kaki tumpu.
Gerakan Lengan
Bersamaan dengan gerakan
tungkai, kedua lengan juga digerakan untuk memelihara keseimbangan ketika badan
melaju kedepan. Lengan dan tungkai yang berlawanan diayun dengan gerak yang
selaras. Jika tungkai kanan diayun ke depan maka lengan kiri diayun ke
belakang. Lengan diayunkan kemuka dan kebelakang dengan gerakan rileks siku
ditekuk +900 jari-jari tangan agak dikepalkan. Pada waktu lengan
diayunkan ke depan, arahnya agak serong ke tengah.
Sikap Badan
Posisi badan dipertahankan tetap
menghadap ke depan dan agak condong ke depan. Semua otot badan mulai dari
leher, dada, dan punggung tetap rileks agar gerakan tidak kaku dan tidak boros
tenaga.
SUMBER:
SKKS
Kelas 1 semester 2
SK:
·
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam
aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya
KD:
·
Mempraktikkan gerak dasar jalan, lari
dan lompat ke berbagai arah dengan berbagai pola dalam permainan sederhana,
serta nilai kerjasama, kejujuran, tanggung jawab dan toleransi.
Langganan:
Postingan (Atom)